Trend Susu Kefir: Susu Fermentasi Kaya Nutrisi
Nah, salah satu makanan/minuman sehat
yang menjadi trend beberapa tahun ini adalah susu kefir. Pernah mendengar? Susu kefir mungkin
masih terdengar asing ditelinga sebagian orang, namun trend mengonsumsi susu
ini mulai booming di beberapa daerah,
terutama di kota – kota besar. Susu kefir diklaim memiliki banyak manfaat bagi
tubuh diantaranya memperlancar pencernaan, mampu menurunkan berat badan,
memperhalus dan memutihkan kulit.
Lalu, sebenarnya apa sih susu kefir itu? Kefir sendiri
merupakan kumpulan dari bakteri dan khamir. Nah susu kefir adalah salah satu
jenis dari produk fermentasi kefir. Dimana ada 2 macam jenis fermentasi kefir,
yaitu kefir susu dan kefir air. Kefir susu dibuat dari susu sapi, susu kambing
atau susu domba yang ditambahkan starter kefir
berupa granula kefir atau biji kefir. Sedangkan kefir air dibuat dari campuran
air, buah – buahan kering seperti kismis, lemon dan gula pasir. Kefir memiliki
kekentalan seperi krim serta mempunyai rasa asam selayaknya produk fermentasi
lainnya ex, yoghurt.
Starter
kefir sendiri yaitu granula atau biji kefir merupakan butiran – butiran
putih atau krem dari kumpulan bakteri, antara lain streptococcus sp., lactobacilli
dan beberapa jenis ragi. Bakteri berperan menghasilkan asam laktat sedangkan
ragi menghasilkan gas karbon dioksida dan sedikit alkohol. Itulah sebabnya rasa
kefir asam dan juga ada sedikit rasa alkohol dan soda.
Prinsip proses pembuatan kefir sama seperti
yoghurt, susu difermentasi oleh
sejumlah mikroba bakteri dan yeast. Proses
fermentasi dilakukan dengan ditambah gula 10% dan starter kefir 3% kemudian diinkubasi selama 6 jam pada suhu 43˚C.
Bahan baku susu kefir yaitu susu segar utuh (whole milk) atau susu skim, dimaksudkan agar kefir yang dihasilkan
rendah lemak dan dapat dikonsumsi oleh konsumen yang menghindari lemak.
Kefir memiliki banyak kandungan
mineral, vitamin, asam amino esensial, kalsium, fosgor, magnesium, potassium,
sodium, vitamin A, B2, B6, B12, C, D, E, karoten, thiamin, asam folat, dan lain
lain. Dengan kandungan gizi yang begitu banyak, kefir memiliki segudang manfaat
untuk kesehatan tubuh manusia.
Apa sih bedanya kefir susu dengan yoghurt? Yang membedakan kefir susu dan yoghurt adalah
bakteri pembentuk fermentasinya! kefir mengandung bakteri lb lactis dan lb. kefir sedangkann yoghurt, lb. bulgaricus dan sp. thermopillus. Kegiatan bakteri inilah yang menghasilkan segudang manfaat untuk keduanya. Kemudian tekstur, kefir susu memiliki gumpalan dan tekstur susu yang lebih lembut serta penambahan granula kefir pada susu kefir yang tidak ada di yoghurt.
Untuk manfaatnya, manfaat kefir kurang lebih sama seperti yoghurt. Bahan dasar kefir susu dan yoghurt yaitu susu merupakan sumber kalsium, fosfor,dan vitamin A yang sangat baik. Manfaat mengonsumsi minuman
probiotik ini antara lain dapat mencegah infeksi salauran kandung kemih,
mencegah sembelit, melindungi diare, mencegah hiperkolesterol, mencegah
terjadinya kanker usus, pengeroposan tulang dan meningkatkan sistem kekebalan
tubuh (Waspodo, 1997).
Nah dengan segudang manfaat yang
diberikan oleh kefir susu, apakah tertarik untuk mencoba? Saat ini kefir susu banyak diperjual belikan via online lho. Jadi, jika kalian tertarik untuk mencoba kalian bisa mencari dan
membeli kefir susu secara online. Kisaran
harganya pun bermacam – macam, rata – rata mulai dari 40.000 sampai 80.000
rupiah per botol. Dengan manfaat yang begitu banyak untuk kesehatan tubuh
rasanya harga tersebut sesuai bukan? Semoga dengan artikel ini, pertanyaan dan kebingungan kalian tentang susu kefir dapat terjawab ya!
Selamat mencoba!
Calista Segalita
Mahasiswa S1 Ilmu Gizi, Universitas Airlangga
calsglt@gmail.com
Selamat mencoba!
Calista Segalita
Mahasiswa S1 Ilmu Gizi, Universitas Airlangga
calsglt@gmail.com
DAFTAR PUSTAKA
- Aristya, Amanda Liana, Anang Mohamad Legowo, Ahmad Ni’matullah Al-Baarri. 2013. Karakteristik Fisik, Kimia, dan Mikrobiologis Kefir Susu Kambing dengan Penambahan Jenis dan Konsentrasi Gula yang Berbeda. Vol. 2 No. 3, Tahun 2013 – Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan.
- Swarastuti, A dan M.F. Safitri. 2013. Kualitas Kefir Berdasarkan Konsentrasi Kefir Grain. Vol. 2 No. 2, Tahun 2013 – Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan.
- Diakses online pada 16 Januari 2016. http://e-journal.uajy.ac.id/5107/3/2BL57404.pdf.